Rabu, 04 Agustus 2010

Menguak Jatuh Bangun Perjalanan Sosro Rintis Perusahaan Besar

Berjibun komentar bela sungkawa datang. Tak hanya dari pengusaha, tapi juga dari Tweeps, Facebooker, hingga Blogger. Mereka kehilangan orang yang mereka kagumi, bos Teh Botol Sosro, Soetjipto Sosrodjojo. Generasi kedua ini meninggal dunia Rabu lalu, pukul 01.15, pada usianya yang ke 77.

Dalam Twitter, akun Mrbambang menulis, "Apapun makannya, minumnya teh botol sosro. Pendiri Sosro, Sutjipto Sosrodjojo wafat. Semoga tenang di alam sana. Kami akan tetap minum teh sosro." Demikian juga dengan akun Fabeilo, "Terima kasih buat pak Sutjipto Sosrodjojo buat Teh Botol Sosro-nya..."

Itu merupakan sebagian komentar untuk sang inovator yang berhasil membawa Teh Botol Sosro menjadi merek terkenal. Pewaris kerajaan bisnis Sosrodjojo ini, mengoperasikan usahanya sekitar tahun 1965-1990 dengan tiga saudara yang lain, yaitu Soemarsono Sosrodjojo, Soegiharto Sosrodjojo, dan Surjanto Sosrodjojo. Namun, Soemarsono telah meninggal dulu.

***
Seperti diberitakan dari website perusahaan, usaha ini bermula pada 1940. Saat itu, Sosrodjojo, ayah Soetjipto, memulai usahanya di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, Slawi. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol. Pemasarannya masih terbatas, hanya seputar Jawa Tengah saja.

Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya. Pada 1953, dia berani merambah ke Jakarta. Saat itu, di Jawa Tengah, Teh Cap Botol sudah sangat terkenal.

Sosrodjojo menggunakan strategi 'Cicip Rasa'. Dia membagikan contoh produk di ibukota. Dia datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar.

Namun, cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlalu lama, sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.

Sosrodjojo pun memutar otak. Ia tidak lagi menyeduh teh langsung di pasar. Tetapi teh dimasukkan dalam panci-panci besar yang selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan.

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh itu dikemas ke dalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung, karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak.

Pada 1969 muncul gagasan teh siap minum dalam kemasan botol. Pada 1970, teh dalam kemasan botol diproduksi masal. Setelah usaha ini pesat, pada 1974 keluarga Sosro mendirikan PT Sinar Sosro yang mengelola pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia. Bahkan, Sosro mengklaim, teh kemasan botol merupakan yang pertama di dunia.

Model botol untuk kemasan Teh Botol Sosro mengalami tiga kali perubahan, masing-masing pada 1970, pada 1972, dan terakhir pada 1974. Desain terkhir hingga kini masih dipertahankan.

***

Kini, sejak awal 1990, bisnis ini mulai dikelola oleh Generasi Ketiganya, cucu Sosrodjojo. Inovasi pun terus dilakukan. Mereka tak hanya memasarkan Teh Botol saja. Mereka merambah dengan teh aneka rasa, air minum dalam kemasan, hingga jus dalam kemasan.

Semua usahanya dikelola melalui dua perusahaan. PT Sinar Sosro, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A. Serta PT Gunung Slamat, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu, dan Teh Berko.

Pepatah ini disampaikan kepada saya oleh Soegiharto Sosrodjojo (terlahir Souw Hway Gie), perintis teh wangi Cap Botol yang kini merajai pasar minuman teh dalam botol. Seperti Djarum, pabrik teh wangi Cap Botol juga pernah ludes dimakan api. Tetapi Soegiharto bangkit kembali. Tidak seperti pabrik teh wangi lain yang "berkutat" di sekitar Tegal, Soegiharto merebut pasar Jakarta. Dengan keberhasilan menguasai Jakarta, pasar nasional hanyalah sebuah keniscayaan. Kemudian, dengan kedua adiknya-Soetjipto dan Surjanto-ia mengembangkan minuman teh yang dikemas dalam botol, dan kini Teh Botol Sosro adalah juara Indonesia.

Inovasi yang sempat "bikin malu" ini dikenang Soegiharto. "Awalnya karena saya sering malu disindir orang ketika melakukan propaganda cicip rasa ke konsumen. Saya dengar orang-orang bilang: namanya Teh Botol kok disajikan dalam cangkir?" begitu kata Soegiharto mengenang. "Dulu saya juga diketawain orang. Ngapain jual minuman teh dalam botol? Di warung-warung nasi kan teh disediakan gratis?"

Pada ulang tahunnya yang ke-75, Soegiharto memanggil kelima anaknya. Hari itu ia mengundurkan diri secara total dari kepengurusan dan kepemilikan. Ia bahkan tidak lagi menjadi komisaris. Seluruh kepemilikannya dibagi rata kepada lima anaknya. Hanya tiga anaknya-Peter, Joseph, dan Sukowati Sosrodjojo-yang duduk di puncak manajemen. Cucu-cucunya-generasi ketiga-masih terlalu muda untuk dilibatkan.

Obligasi Sosro yang sukses pada 2001 membuat mereka tampaknya mulai berpikir-pikir untuk menawarkan saham perdana. Apalagi karena perusahaan sudah terdiversifikasi ke industri perhotelan (Mercure Rekso di Jakarta dan proyek hotel berbintang enam di Pecatu, Bali), perkebunan teh, dan baru-baru ini memenangi waralaba McDonald's di Indonesia. Kini semua unit bisnis strategis itu tergabung dalam Rekso Group.

Ya, sangat boleh jadi, langkah IPO (initial public offering) yang akan membawa Rekso Group mampu menembus usia 100 tahun. Bahkan lebih! (fn/vs/tm) www.suaramedia.com

Kunci Menemukan Rekanan Ideal

Saya menyadari nilai rekanan marketing.

Rekanan marketing adalah pengusaha lain yang bersedia melakukan lintas pasar produk dan jasa Anda pada prospek dan klien.


Tidak semua orang menjadi “calon rekan yang ideal.” Terkadang Anda harus memperjelas dengan siapa Anda ingin bermain sehingga Anda tidak perlu telalu banyak pilihan.

Mindset Rekanan. Apakah orang tersebut memiliki kriteria yang dibutuhkan sebagai seorang rekanan? Tidak semua orang bisa. Faktanya, beberapa orang menjadi rekan yang buruk karena mereka terlalu mandiri atau mereka tidak suka bermain dengan orang lain. Penting untuk memahami mengapa sesorang mengejar rekanan tersebut. Apakah mereka menginginkan penjualan yang cepat atau mereka sangat ingin bergabung dengan Anda dalam bisnis jangka panjang?

Penyelarasan Nilai. Dengan mengetahui 3 nilai teratas, maka bisa membantu Anda memperjelas apa yang dibutuhkan untuk jangka panjang. Jika nilai inti seseorang adalah kemandirian dan yang lainnya adalah kolaborasi, mungkin pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan akan berat. Ini sangat dibutuhkan jika Anda bekerja sama dalam menyelesaikan proyek.

Berbagi visi. Apakah Anda berbagi hasrat untuk keluaran yang dihasilkan? Apakah Anda berdua melihat keluaran yang sama? Atau apakah seseorang ingin melepaskan peluang mereka dan yang lainnya ingin memiliki kerja sama dalam jangka panjang. Apakah Anda pernah bertemu pasangan suami-istri dimana yang satu ingin anak sedang yang satunya tidak? Akhirnya mereka berpisah. Berbagi visi untuk keluaran yang dihasilkan penting untuk menjaga keselarasan dalam hubungan.

Gaya kerja yang kompatibel. Ini sangat penting. Apakah Anda berdua memimpikan bekerja dengan jam yang lama dan berat untuk mencapai tujuan?. Apakah orang tersebut memiliki anak yang lebih membutuhkan perhatian mereka? Apakah Anda berdua bersedia melakukan apapun untuk menyelesaikan pekerjaan?

Kekuatan yang saling melengkapi. Jika Anda berdua suka melalui hal yang sama dan tidak ada satupun yang mau mengerjakan pekerjaan lain, maka Anda akan bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Akankah Anda melimpahkan ke pihak lain?

Pastikan Anda berdua memiliki kualifikasi untuk melakukan peran Anda – atau yang lain yang bisa menyebabkan tekanan dan kekecewaan.

Saat Anda meluangkan waktu untuk menggali minat terbaik Anda akan menjadikan bahan kerjasama yang baik, saya mendorong Anda untuk meluangkan waktu untuk menggali jika rekan pengusaha Anda akan menjadi “rekan” yang baik. Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan saat ditengah-tengah proyek Anda menyadari tidak suka berbisnis dengan orang tersebut.

Saat Anda menggali kunci diatas dan siap untuk melangkah, pastian untuk menetapkan perjanjian (saya sarankan memiliki kontrak). Jika Anda mengikuti langkah-langkah di Metode Tujuan yang tidak bisa terhentikan, Anda akan menyadari bahwa Anda memiliki dasar yang kuat untuk menciptakan sukses bersama “yang tidak tertahankan”.

Happy partnering!

Penulis: Melanie Benson Strick,

Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: www.pengusahamuslim.com