Rabu, 03 April 2013

Pesan Buya Hamka

“Jangan takut jatuh karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan baru dan mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.”

“Iman tanpa ilmu sama dengan pelita di tangan bayi, sedangkan ilmu tanpa iman bagaikan pelita di tangan pencuri.”

“Adil adalah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya, serta jangan berlaku zalim di atasnya.”

“Semakin banyak ilmu semakin lapang hidup, semakin kurang ilmu semakin sempit hidup.”

“Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati manusia yang keras.”

“Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa.”

“Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang, bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.”

“Sewaktu kecil anak-anak lelaki menjadi perhiasan mata karena lucunya, karena menjadi tumpuan harapan. Setelah besar, ia menjadi kebanggaan karena kesuksesan hidupnya.”

“Anak adalah untuk zaman yang akan datang, bukan untuk zaman kita. Salahlah orangtua yang hendak mendidik anaknya seperti mereka juga.”

“Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri adalah puncak segala keberanian.”

“Supaya engkau memperoleh sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang.”

“Lebih banyak orang menghadapi kematian di atas tempat tidur daripada yang mati di atas pesawat. Namun, kenapa lebih banyak orang yang takut mati ketika menaiki pesawat daripada orang yang takut menaiki tempat tidur.”

“Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitik embun yang turun dari langit, bersih, dan suci. Jika ia jatuh ke tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai terpuji.”

“Diribut runduklah padi. Dicupak datuk Temenggung. Hidup kalau tidak berbudi. Duduk tegak kemari canggung. Tegak rumah karena sendi. Runtuh bui rumah binasa. Sendi bangsa ialah budi. Runtuh budi runtuhlah bangsa.”

Kumpulan mutiara hikmah Buya HAMKA
visimediapustaka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar